BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dinegara
ini banyak sekali terdapat tokoh yang dapat memotivasi seseorang utuk menjadi
orang yang sukses. Namun mereka melakukan semua itu tidak gampang dan mudah,
meraka harus melewati begitu banyak cobaan dan rintangan yang harus mereka hadapi.Dari semua yang
telah dilewati mereka mendapatkan hasil yang begitu memuaskan.semua itu diawali
dengan kerja keras, ulet dan yang jelas
dengan kejujuran
Disini kami mengambil
seorang tokoh yang dapat memotivasi kita untuk menjadi seorang yang sukses
dengan kita melihat bagaimana beliau melewati semua itu tanpa lelah, melihat
kegigihan beliau kami menjadi salut dan bangga dengan kerja keras beliau karena
beliau melakukan semua itu tidak untuk dirinya sendiri melainkan untuk negara
tercinta kita ini, dan didalam buku yang kami baca mengenai riwayat kehidupan
beliau, beliau berpesan agar para penerus bangsa ini bisa seperti beliau semua
kelak di kemudian hari. Dan Beliau juga pernah membawa nama indonesia ke internasional yaitu Bapak Chairul Tanjung.
Pada zaman yang serba modern ini sudah jarang anak
yang bekerja keras serta membantu orang tuanya. Lain halnya dengan sosok
Chairul Tanjung, Beliau bekerja untuk membantu kedua orangtuanya, serta untuk
biaya kuliahnya di Perguruan Tinggi Universita Indonesia. Meskipun beliau anak
dari orang yang tidak mampu, dia berani mengambil jurusan Kedokteran Gigi yang
biayanya tidak murah. Beliau ialah Chairul Tanjung, anak dari seorang wartawan
waktu masa orde lama yang menerbitkan lima surat kabar beroplah kecil, tetapi
akibat perubahan menjadi orde baru yang berseberangan secara politik
dengan penguasa akhirnya sang ayah dipaksa menutup usaha persnya,
beliau pun bangkrut serta menjual seluruh harta benda miliknya termasuk
rumahnya untuk melunasi hutang-hutang yang menumpuk.
Beliau sekeluarga akhirnya pindah dan tinggal di kamar
losmen yang sempit. Beliau dan keenam saudaranya hidup berkecukupan. Beliau
menghadapi masalah pada biaya kuliahnya. Ia pun mulai berbisnis dari dasar
sekali, berjualan buku kuliah stensilan, kaos, dan lainnya di kampusnya.
Selanjutnya, ia membuka sebuah toko peralatan kedokteran dan laboratorium di
bilangan Senen Raya, Jakarta Pusat tapi pada akhirnya mengalami kebangkrutan.
Dari latar belakang tersebut, kita dapat merumuskan
masalah yang terjadi di dalam hidup beliau yang diantaranya akan kita bahas
pada perumusan masalah sebagai berikut.
1.2. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini terdapat masalah
yang akan dibahas diantaranya adalah
1.
Bagaimana riwayat hidup dan Latar
belakang Chairul Tanjung ?
2.
Bagaimana cara pemikiran Chairul Tanjung
?
3.
Berkarir dalam bidang apakah Chairul
Tanjung ?
4.
Apa saja Nilai Positif dari Sosok
Chairul Tanjung?
1.3. Tujuan
Dengan membahas makalah ini maka tujuan yang akan dicapai ialah :
1.
Untuk mengetahui latar belakang Chairul Tanjung.
2.
Untuk menjadikan Chairul Tanjung sebagai motivator.
3.
Untuk menambah wawasan tentang perjuangan hidup.
4.
Untuk Mengetahui Nilai Positif dari
Chairul Tanjung.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Riwayat Hidup
Chairul Tanjung lahir tanggal 16 Juni 1962 di Jakarta, dalam keluarga yang sederhana. Ayahnya adalah A.G. Tanjung beliau seorang wartawan zaman orde lama yang menerbitkan surat kabar beroplah kecil. Chairul
berada dalam keluarga bersama enam saudara lainya. Ketika Tiba di zaman Orde Baru, usaha ayahnya dipaksa tutup
karena berseberangan secara politik dengan penguasa saat itu. Keadaan tersebut
memaksa orangtuanya menjual rumah dan berpindah tinggal di kamar losmen yang sempit.
Setelah itu beliaupun bersekolah di SD Van Lith Jakarta
dan lulus pada tahun 1975. Beliaupun melanjutkan ke SMP Van Lith Jakarta yang
satu atap dengan SD’nya terdahulu dan akhirnya lulus pada tahun 1978. Beliau
melanjutkan ke SMA Negeri 1 Budi Utomo yang berada di Jakarta dan akhirnya
Lulus pada tahun 1981. Selepas menyelesaikan sekolahnya di SMA Boedi Oetomo
pada 1981, Chairul masuk Jurusan Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Demi
melanjutkan ke bangku perkuliahaan, Ibunya rela menjual kain halusnya untuk
biaya tersebut. Ketika kuliah inilah ia mulai masuk dunia bisnis. Dan ketika
kuliah juga, ia mendapat penghargaan sebagai Mahasiswa Teladan Tingkat Nasional
1984-1985.
Kegiatan disamping pendidikan diatas yang dijalaninya
ialah sebagai Anggota Komite Penasihat Prakarsa Jakarta yaitu Restrukturisasi Perusahaan, Delegasi Indonesia untuk Asia-Europe Business Forum, Anggota Pacific Basin Economic Council, Pengurus Yayasan Kesenian Jakarta, Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Bulutangkis
Seluruh Indonesia, Anggota Majelis Wali Amanat
Universitas Indonesia, dan Ketua Yayasan Indonesia Forum.
2.2 Pemikiran Chairul Tanjung
Chairul
menyatakan bahwa dalam membangun bisnis, mengembangkan jaringan (network) adalah penting. Memiliki rekanan (partner) dengan baik diperlukan. Membangun relasi bukan hanya kepada perusahaan yang
sudah ternama, tetapi juga pada yang belum terkenal sekalipun. Bagi Chairul,
pertemanan yang baik akan membantu proses berkembang bisnis yang dikerjakan, ketika bisnis pada kondisi tidak bagus (baca: sepi
pelanggan) maka jejaring bisa diandalkan. Bagi Chairul, bahkan berteman dengan
petugas pengantar suratpun adalah penting.
Dalam
hal investasi, Chairul memiliki idealisme bahwa perusahaan lokalpun bisa
menjadi perusahaan yang bisa bersinergi dengan perusahaan-perusahaan
multinasional. Ia tidak menutup diri untuk
bekerja sama dengan perusahaan multinasional dari luar negeri.
Baginya, ini bukan upaya menjual negara. Akan tetapi, ini merupakan upaya
perusahaan nasional Indonesia bisa berdiri sendiri, dan jadi tuan rumah di negeri sendiri.
Menurut
Chairul, modal memang penting dalam membangun dan mengembangkan bisnis.
Baginya, kemauan dan kerja keras harus dimiliki seseorang yang ingin sukses
berbisnis. Namun mendapatkan mitra kerja
yang handal adalah segalanya. Baginya, membangun kepercayaan sama halnya dengan
membangun integritas. Disinilah pentingnya berjejaring (networking) dalam menjalankan bisnis.
Dalam
bisnis, Chairul menyatakan bahwa generasi muda bisnis sudah seharusnya sabar,
dan mau menapaki tangga usaha satu persatu. Menurutnya, membangun sebuah bisnis tidak seperti
membalikkan telapak tangan. Dibutuhkan sebuah kesabaran, dan tak pernah menyerah. Jangan sampai banyak yang mengambil jalan seketika (instant), karena dalam dunia usaha kesabaran adalah salah
satu kunci utama dalam mencuri hati pasar. Membangun integritas adalah penting bagi Chairul.
Adalah manusiawi ketika berusaha, seseorang ingin segera mendapatkan hasilnya, tidak semua hasil bisa diterima secara langsung.
2.3 Karir Chairul Tanjung
Karir beliau dimulai saat di bangku perkuliahan. Demi
memenuhi kebutuhan kuliah, Ia mulai berbisnis dari awal yakni berjualan buku
kuliah stensilan, kaos, dan lainnya di kampusnya. Ia juga membuka usaha foto
kopi di kampusnya. Chairul juga pernah mendirikan sebuah toko peralatan
kedokteran dan laboratorium di bilangan Senen Raya, Jakarta Pusat, tetapi pada
akhirnya mengalami kebangkrutan.
Selepas kuliah, Chairul pernah mendirikan PT Pariarti
Shindutama bersama tiga rekannya pada 1987. Bermodal awal Rp 150 juta dari Bank
Exim, mereka memproduksi sepatu anak-anak untuk ekspor. Keberuntungan berpihak
padanya, karena perusahaan tersebut langsung mendapat pesanan 160 ribu pasang
sepatu dari Italia. Akan tetapi, karena perbedaan visi tentang ekspansi usaha,
Chairul memilih pisah dan mendirikan usaha sendiri.
Kepiawaiannya
membangun jaringan dan sebagai pengusaha membuat bisnisnya semakin berkembang.
Mengarahkan usahanya ke konglomerasi, Chairul mereposisikan dirinya ke tiga bisnis
inti: keuangan, properti, dan multimedia. Di bidang keuangan, ia mengambil alih
Bank Karman yang kini bernama Bank Mega. Ia menamakan perusahaan tersebut
dengan Para Group. Perusahaan Konglomerasi ini mempunyai Para Inti Holdindo
sebagai father holding company, yang membawahkan beberapa sub-holding, yakni
Para Global Investindo (bisnis keuangan), Para Inti Investindo (media dan
investasi) dan Para Inti Propertindo (properti).
Di
bawah grup Para, Chairul Tanjung memiliki sejumlah perusahaan di bidang
finansial antara lain Asuransi Umum Mega, Asuransi Jiwa Mega Life, Para Multi
Finance, Bank Mega Tbk, Mega Capital Indonesia, Bank Mega Syariah dan Mega
Finance. Sementara di bidang properti dan investasi, perusahaan tersebut
membawahi Para Bandung propertindo, Para Bali Propertindo, Batam Indah
Investindo, Mega Indah Propertindo. Dan di bidang penyiaran dan multimedia,
Para Group memiliki Trans TV, Trans 7, Maha gaya Perdana, Trans Fashion, Trans Lifestyle, dan
Trans Studio. Khusus di bisnis properti, Para Group memiliki Bandung Supermall.
Mal seluas 3 hektar ini menghabiskan dana 99 miliar rupiah. Para Group
meluncurkan Bandung Supermall sebagai Central Business District pada 1999. Sementara di bidang investasi, Pada awal 2010, Para
Group melalui anak perusahaannya, Trans Corp.
Seperti
diketahui, Chairul Tanjung melalui kelompok usahanya yaitu Para Group
mengakuisisi 40% saham PT Carrefour Indonesia senilai lebih dari Rp 3 triliun. Akuisisi itu dilakukan Trans Corp melalui PT Trans
Ritel, sebuah anak perusahaan Trans Corp. Setelah akuisisi oleh Trans
Corp ini, maka komposisi pemegang saham PT Carrefour Indonesia adalah Trans
Ritel (40%), Carrefour SA 39%, Carrefour Netherland BV9,5%, dan Onesia BV
11,5%.
Langkah Para Group tersebut merupakan aksi yang positif
bagi dunia usaha di Indonesia. Selain itu, kehadiran pengusaha lokal disebuah
perusahaan asing akan memberikan keyakinan bahwa kiprah Carrefour di Indonesia
tidak semata-mata hanya untuk kepentingan pemodal asing. Akan tetapi
bisa di harapkan beliau bisa mebantu para pelaku UKM, dengan dia masuk ,tidak
lagi menimbulkan konfrontasi, jadi kuncinya ada di Chairul Tanjung, Setelah membeli 40% saham
Carrefour, Chairul kini menjadi komisaris utama PT Carrefour Indonesia
didampingi oleh AM Hendropriyono (mantan Kepala BIN) dan S.Bimantoro (mantan
petinggi Polri) sebagai komisaris.
Cerita bisnis Chairul Tanjung memang sudah meluas.
Setelah menguasai bisnis stasiun televisi, bank hingga waralaba, Chairul
Tanjung meluaskan bisnisnya ke ritel dengan membeli 40% saham PT Carrefour Indonesia.
Beliaupun akhirnya menandatangani dan membeli sebagian besar saham
Carrefour, yakni sejumlah 40 persen. Mengenai proses
pembelian Carrefour, MOU (memorandum of
understanding) pembelian saham Carrefour ditandatangani pada tanggal 12 Maret
2010 di Perancis.
Majalah
ternama Forbes merilis daftar orang
terkaya dunia 2010. Sebagai sebuah pencapaian,
menurut majalah tersebut, Chairul
Tanjung termasuk salah satu orang terkaya dunia asal Indonesia. Forbes menyatakan bahwa Chairul Tanjung berada di
urutan ke 937 dunia dengan total kekayaan US$ 1 miliar. Tahun 2011,
menurut Forbes Chairul Tanjung menduduki peringkat 11 orang
terkaya di Indonesia, dengan total kekayaan US$ 2,1 miliar.
Pada
tanggal 1 Desember2011, Chairul Tanjung meresmikan perubahan Para Grup
menjadi CT Corp. CT Corp terdiri dari tiga
perusahaan sub holding: Mega Corp, Trans Corp, dan CT Global Resources yang meliputi layanan
finansial, media, ritel, gaya hidup, hiburan, dan sumber daya alam.
Majalah
Forbes, sebuah majalah bisnis dan finansial Amerika Serikat yang didirikan pada
1917 oleh BC Forbes, pada Maret 2012 mengeluarkan daftar 1.226 orang terkaya di
dunia. Sebanyak 17 di antaranya adalah orang Indonesia. Nah, nama Chairul
termasuk di antara 17 nama itu. Tepatnya pada urutan 634 orang terkaya di
dunia. Kekayaan pribadi Chairul disebut mencapai dua miliar dolar AS atau
setara Rp 18 triliun (kurs: 1 dolar AS = Rp 9.000).
Padahal, Chairul bukan berasal dari keluarga anak
konglomerat Juga bukan anak jenderal. Bos CT Corp (Chairul Tanjung Corpora)
yang menaungi puluhan perusahaan mengaku sebagai anak dari keluarga sederhana.
2.4. Nilai Positif Dari Sosok
Chairul Tanjung
Banyak nilai-nilai positif yang dapat diambil dari sosok Choirul Tanjung
yang mana nantinya dapat dijadikan sebuah motivasi bagi para pemuda untuk
menjadi lebih maju dan membangkitkan bangsa dan negara. Dari banyak
pengalaman-pengalaman dari Choirul Tanjung dapat diambil nilai-nilai positif
diantaranya:
1.
Kegigihan
Chairul Tanjung dalam memperoleh pendidikan.
Pada waktu
Choirul tanjung masih duduk dibangku kuliahnya banyak sekali hal-hal yang ia
lakukan untuk dapat membiayai kuliahnya sendiri. Itu berawal ketika ibunya Choirul Tanjung memberi tahu padanya bahwa biaya yang
dipakai untuk membayar masuk kuliah dengan menggadaikan kain halus milik
ibunya. Mengetahui hal tersebut Choirul bertekat untuk membiayai kuliahnya
sendiri tanpa meminta pada orang tua. Ia mulai bekerja dengan jasa fotokopi. Ia
terus berjuang untuk mendapatkan pendidikan meskipun dalam keluarga yang sangat
pas-pasan. Choirul
tanjung sangat meyakini bahwa pendidikan
merupakan jalan utama agar bisa keluar dari jerat kemiskinan. masalah sosial
ini memang tidak akan pernah berakhir sepanjang manusia hidup di dunia ini
,karena itu kita harus berusaha keras untuk mengatasinya dengan segala daya dan
upaya.
2.
Bagi Chairul
Tanjung “Bahwa Pertemanan yang baik dapat membantu proses Perkembangan Bisnis”.
Sejak kecil
Choirul Tanjung mengakui bahwa dirinya
sangat mudah dalam hal bergaul dan semenjak kecil juga ia sangat banyak
disenangi orang . dengan demikian ketika ia mulai memasuki dunia perbisnisan ia
tidak terlalu bingung untuk bergabung. Dalam hal ini Choirul Tanjung selalu
menjaga sifat pertemanannya dengan siapa saja dan tidak pernah memandang dari
segi apapun. Sehingga dengan menjaga sifat pertemanan kepada siapa saja justru
malah membantu perkembangan bisnisnya.
3.
Semangat Chairul
Tanjung untuk Bangkit dalam Keterpurukan.
Dikampung kumuh Chairul tanjung
tumbuh besar dengan ekonomi yang serba pas-pasan setelah ayahnya di pecat dari
pekerjaanya. Ia pun telah belajar banyak tentang kehidupan yang ia jalani dan
mengerti tentang prinsip-prinsip hidup sekaligus merasakan bagaimana sulitnya
mencari sumber penghidupan.
Dari
pengalaman hidup orang tua itulah Choirul Tanjung justru mendapat hikmah bahwa untuk
memperjuangkan idielogi tidak perlu sampai mati seperti yang dianut para orang
tua jaman dulu, trmasuk bapak saya, Abdhul Gafar Tanjung. Sekarang harus lebih
realistis dan lebih pandai dalam menyiasati kehidupan.
Choirul
tanjung selalu bersemangat untuk menjalani kehidupannya
terutama ketika ia masih duduk dibangku kuliahan. Ia harus tetap berjuang
sendiri untuk bisa mendapat uang untuk biaya kuliahnya. Dengan berjualan
alat-alat kedokteran dan bisnis fotokopi dan ia juga terus berjuang untuk
segera bisa menyelesaikan pendidikannya karena dengan pendidikan itulah jerat
kemiskinan akan bisa segera dilalui. Pendidikan sangat berpengaruh dalam
kesuksesan seseorang.
4.
Sifat Pantang
Menyerah.
Sifat ini dapat dilihat dari pengalamannya ketika ia
memulai berbisnis di luar kampus dimana pada waktu didalam kampus mendapat
keuntungan yang lebih ketika menjalani bisnis fotokopinya dan saat ia mencoba
menjalani bisnis diluar kampus dengan membuka toko alat-alat kedokteran di
dekat kampus. Namun selang beberapa bulan membuka usaha baru itu ia mengalami
kegagalan. Dengan kegagalan itu bukannya ia merasa terpuruk justru merupakan
suatu motivasi untuk lebih gigih lagi dalam menjalani bisnisnya.
Dapat
diambil dari cerita singkat Choirul Tanjung bahwa suatu kesuksesan itu dapat
dicapai dengan sifat-sifat dalam ajaran agama hindu :
a.
Tanggung
jawab
Merupakan sikap dan perilaku yang
menanggung segala akibat dari perbuatan atau tindakan yang telah dilakukannya.
Ini diwujudkan dalam perilaku yang konsekuen dan tuntasdalam melaksanalkan
sesuatu, konsisten, dan diharapkan penyelesaiannya dapat dilakukan sampai
akhir. Perilaku ini diwujudkan dalam hubungannya dengan diri sendiri.
Asmawanti riyate sam rabhadhvam
uttisthata pra tarata sakhayah,
Atra jahama ye asann asevah sivan vayam uttaremabhivajan.
Rgveda X. 53. 8
“
Wahai teman-teman, dunia yang penuh dosa dan penuh duka ini berlalu bagaikan
sebuah sungai yang alirannya di rintangi oleh batu besar ( yang dimakan arus
air ) yang berat. Tekunlah, bangkitlah, dan seberangilah ia. Tinggalkanlah
persahabatan dengan orang-orang tercela dan tidak bertanggung jawab .
sebrangilah sungai kehidupan untuk pencapaiannya.
Untuk itu sebuah
tanggung jawab sangat diperlukan pada setiap orang agar orang tersebut tidak
berbuatb sesuka hatinya , dengan sikap tanggung jawab seseorang itu akan merasa
memiliki sebuah tanggungan yang harus ia jaga dan pertanggungkan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bahwa Chairul Tanjung dapat meraih kesuksesan bukan
saat ia berada dalam keluarga yg bercukupan, tetapi ia sukses pada
saat keluarganya jatuh miskin . Dia berjuang untuk dapat membiayai kuliahnya
dengan berbagai cara seperti berjualan buku kuliah stensilan, kaos dan lainya. Ia juga
bekerja keras untuk membantu
kedua orang tuanya. Setelah lulus kuliah, ia mencoba berbagai bidang
pekerjaan . Dan dengan semangat dan kegigihannya ia dapat memperoleh kesuksesan
seperti saat ini. Oleh karena itu kita sebagai siswa dapat meneladani sifat
pantang menyerah beliau.
3.2 Saran
Sebagai pengusaha yang sukses chairul
tanjung harus tetap rendah hati . Supaya menjadi teladan yang baik bagi siswa –
siswi diseluruh indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Diredja, Tjahja Gunawan.2012. Choirul Tanjung Si Anak Singkong.Jakarta : Penerbit Buku Kompas
thx banget contohnya gan , sengat membantu
BalasHapusthx banget contohnya gan , sengat membantu
BalasHapusmakasih ya membantu sekali..
BalasHapus